Ketika bermain game, adakah sedikit terpencar di dalam pikiran pertanyaan tentang keaslian game yang kita mainkan?
Kebanyakan orang di Indonesia tidak peduli apakah yang dimainkannya merupakan game asli atau bajakan.
Yang penting main.
Tidak usah saya jelaskan kondisi dunia gaming di Indonesia ini, bajakan merajalela di mana-mana.
Justru mencari toko yang menjual game original/asli lah yang sedikit membutuhkan waktu.
Apa yang salah dengan main game bajakan?
Kalau ada yang murah (bahkan gratis kalau anda unduh sendiri dari internet) kenapa tidak?
Toh mereka (para developer) juga tidak bangkrut kan hanya karena saya main game bajakan?
Toh saya tidak dipenjara kan karena bermain game bajakan?
Orang-orang di sekitar saya juga main bajakan kok. Kalau uang saya banyak juga pasti saya main yang asli kok.
Contoh di atas merupakan alasan-alasan yang biasa dilontarkan ketika seseorang ditanya kenapa bermain game bajakan.
Apakah tidak ada perasaan bersalah dalam dirinya?
Jujur saya sendiri dulu juga pemain bajakan, saya belum terpikir kenapa harus main yang asli, dan alasan dompet juga mempengaruhi hal tersebut.
Tapi setelah mencoba bermain game yang asli, setelah melewati banyak hal, saya malah mendukung penggunaan game original.
Itu kan cuma file, kok mahal banget?
Bayangkan anda mendirikan perusahaan, namun produk anda dibajak. Apa yang anda rasakan?
Pemasukan dari produk (yang hanya laku sedikit) cuma bisa memberikan anda keuntungan yang biasa saja.
Padahal anda dan para karyawan anda sudah bekerja dengan keras agar produk anda bisa laku di pasaran.
Proses pembuatan game tidak gratis!
Pembajakan mungkin tidak sama dengan mencuri, tetapi efeknya lumayan mirip.
Sang developer kehilangan hak yang seharusnya ia nikmati.
Ketika kuliah semester dua, saya mendapat mata kuliah PTI B (anak ITB pasti tahu).
Isinya merupakan dasar-dasar pemrograman menggunakan bahasa C++, bagi saya yang merasa lebih mengerti teknologi dibanding orang lain saja, pelajaran tersebut terasa susahnya.
Alhasil saya mendapat nilai C di mata kuliah tersebut.
Cobalah bayangkan pekerjaan para programmer game yang anda mainkan.
Koding adalah teknik sedangkan programming adalah seni.
Tidak semua orang mampu membuat karya yang bisa dinikmati banyak orang.
Tipikal orang Indonesia selalu menganggap sesuatu yang bersifat digital adalah semu.
Mereka mau membayar mahal untuk smartphone high-end karena smartphone tersebut bersifat fisik, bisa dilihat dan bisa dipegang.
Tetapi ketika melihat harga game original, keluarlah kalimat-kalimat berikut, “Ih kok game begituan doang harganya mahal banget sih? Mending beli di pinggir jalan lebih murah.”,”Buset mahal banget harganya? Padahal isinya kan cuma file installer doang.”.
Apa yang salah dengan mereka?
Mereka menilai hanya dari sisi fisiknya saja, yaitu berupa DVD, Blu-Ray Disc, atau Cartridge-nya saja.
Memang harga DVD kosong murah, tapi apakah benar yang dijual adalah DVD-nya?
Faktanya yang dijual adalah memang file yang berada di dalam media tersebut.
Yang dijual adalah kesenangan yang kita dapatkan saat bermain game.
Kalau anda meremehkan harga dari sebuah file, coba bayangkan ketika anda telah membuat suatu makalah, tugas akhir, atau apapun itu yang menurut anda sangat penting.
Kemudian file tersebut hilang, dicuri, dipublikasikan tanpa persetujuan anda, apa yang anda rasakan?
Saya rasa anda tahu sendiri jawabannya ya.
Saya bukan orang kaya…
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Eddy Lim dari LigaGame.com, sebagian besar orang yang bermain game bajakan mengeluarkan uang lebih banyak dari yang bermain game original.
Alasan sederhananya seperti ini, yang bermain bajakan tidak pikir-pikir ketika akan membeli sebuah game, pokoknya beli dulu, masalah seru atau tidak belakangan.
Sedangkan yang bermain original pasti riset dulu terhadap game yang akan dibelinya, entah dengan membaca review di internet, menonton gameplay-nya di Youtube, atau mencoba punya temannya dulu.
Intinya yang main original tidak gegabah dalam membeli game, mereka lebih menghargai uang mereka karena jumlah yang dikeluarkan cukup mahal bagi mereka.
Alasan tidak punya banyak uang sebenarnya agak kurang meyakinkan ya, masalahnya adalah fokus belanja mereka ke mana?
Banyak yang saya lihat di sekeliling saya orang-orang yang bermain PES bajakan, tetapi harga laptopnya kisaran Rp15 juta, ironis ya?
Contoh nyata adalah teman saya sendiri yang punya laptop gaming Alienware seharga Rp28 juta tetapi isinya game bajakan beli di Kaskus yang harga per DVD-nya hanya Rp5 ribu saja.
Bila beli mampu beli laptop seharga dua motor bebek harusnya bermain game original tidak masalah kan?
Lain halnya kalau anda memang berasal dari keluarga miskin, tapi saya yakin mayoritas gamer independen (bukan anak rental) pasti berasal dari kaum menengah ke atas.
Belajarlah menabung, belajarlah hidup hemat.
Kalau anda bisa membeli barang mahal hanya karena alasan gengsi, beli lah game original, itu termasuk gengsi juga kan?
Jangan sampai anda bisa beli smartphone 7 juta-an tetapi untuk beli aplikasi atau game yang harga kisaran $1 sampai $15 saja bilang mahal.
Original atau bajakan kan gamenya itu-itu juga…
Kalau anda masih terperangkap di era PlayStation 1 atau 2, jawabannya ya.
Namun di era HD gaming seperti sekarang ini pernyataan tersebut sudah tidak valid.
Banyak yang bisa anda dapatkan di game original tetapi tidak di game bajakan.
Salah satu yang paling jelas adalah fitur online.
Ketika bermain online anda bisa bersaing dengan para gamer di seluruh dunia. Tidak suka bersaing?
Baiklah, anda bisa mendapatkan konten-konten (gratis biasanya) yang hanya bisa didapatkan kalau anda online.
Tidak butuh konten gratis? Baiklah anda menang.
Tetapi saya punya kabar, entah itu baik atau buruk.
Karena jumlah pembajakan meningkat drastis 10 tahun belakangan ini, banyak pihak developer yang mengharuskan pemain untuk online agar game bisa dimainkan.
Biasanya developer game smartphone yang menerapkan kebijakan ini, bahkan dari platform konsol pun dulu Microsoft sempat menetapkan kebijakan yaitu pengguna harus selalu online ketika game Xbox One dimainkan.
Namun kebijakan ini dihapus karena banyak dikritik.
Namun bukan tidak mungkin bila di masa depan ketika koneksi internet bukan suatu masalah kebijakan seperti ini akan hidup lagi.
Tidak ada kerugian sama sekali dalam game bajakan
Anda yakin tidak ada rugi sama sekali dalam bermain game bajakan?
Pernahkah komputer anda terkena virus tiba-tiba padahal anda tidak mengunduh apapun kecuali game-game hasil crack yang ada di komputer anda?
Dari sini saja dapat kita ambil kesimpulan, file-file game tersebut tidaklah aman apabila anda tidak mengunduh dari tempat yang seharusnya (situs penjualnya).
Banyak malware serta virus yang mengancam komputer anda yang terselip di installer-installer game bajakan.
Ini lah salah satu metode para penyebar virus dan malware, yaitu memanfaatkan tingginya minat orang-orang terhadap game bajakan.
Anda gamer konsol?
Baiklah, seberapa sering anda membawa konsol anda ke tempat servis karena optiknya cepat lemah?
Atau pernah konsol anda nge-brick karena salah install custom firmware?
Kalau-kalau anda pengguna game original, masalah konsol cepat rusak dan brick jarang anda ditemui.
Game-game original dibuat di pabriknya dengan proses yang sangat diawasi sehingga kualitas DVD maupun BD sangat tinggi dan tidak membuat optik cepat lemah.
Saya teringat dulu kakak saya berkali-kali membeli game PS2 bajakan karena gamenya tidak ada yang berjalan dengan lancar.
Selalu hang ketika di stage-stage tertentu. Dalam hal ini jelas game original menang telak.
Anda juga tidak perlu repot-repot mengotak-atik konsol untuk bisa memainkan game terbaru karena original firmware dipastikan bisa memainkannya.
Anda gamer smartphone? Selalu ada resiko untuk brick ketika anda me-root smartphone anda kan?
Lagipula anda yakin file .apk yang anda unduh bebas dari software penyadap?
Triknya sama seperti virus dan malware di game PC, malah yang ini lebih bahaya karena file-file ‘pribadi’ anda bisa bocor ke pihak lain.
Pokoknya saya tetap pilih bajakan
Silakan saja, saya tidak bisa memaksa anda untuk segera pindah ke original, toh saya sendiri juga pernah jadi gamer bajakan kok.
Tiap orang bebas melakukan apa saja, ini hidup kita sendiri dan yang menjalankan juga kita sendiri.
Dalam tulisan kali ini saya cuma mengekspresikan pemikiran saya seputar game bajakan, khususnya di Indonesia ini.
Saya berharap kesadaran orang-orang Indonesia untuk memainkan game original semakin meningkat.
Kalau memakai barang-barang branded original anda bangga, seharusnya anda juga bangga ketika memainkan game original.
Sekian tulisan kali ini, terimakasih telah membaca, dan saran serta komentar (yang kontroversial) ditunggu.
Image Credit: