Jangan bohong, judul di atas terlihat keren karena pemilihan kata yang bersifat formal saja.
(Tadinya judulnya ‘Bajakan vs. Original, Sebuah Analisis Kelebihan Masing-Masing’, tapi diganti pada tanggal 25 November 2019 karena kepanjangan)
Artikel ini sebenarnya tidak terlalu formal dan cenderung sangat subjektif.
Jadi, jangan ada yang sakit hati (walaupun saya mengharapkan beberapa pihak sakit hati) setelah membaca artikel kali ini.
Bajakan vs. original, sebuah bahasan yang tidak ada habisnya dibahas di negara-negara berkembang, terutama di Indonesia.
Kali ini saya ingin mencoba membabarkan kelebihan masing-masing keputusan.
Terlepas dari gigihnya beberapa pihak untuk mendorong masyarakat memainkan game-game original, namun tidak bisa pula kita untuk tutup mata bahwa bermain bajakan juga punya kelebihan.
Sebelum membahas kelebihan masing-masing, saya ingin menceritakan latar belakang saya sebagai penulis.
Saya adalah seorang gamer yang berada di spektrum casual dan hardcore.
Jadi saya ada di tengah-tengah, tidak terlalu awam dalam bermain, namun juga bukan yang ahli dalam dunia gaming.
Lebih ke intermediate menuju expert lah.
Saya pernah menjadi gamer bajakan ketika saya masih SD, disebabkan ketika dibeliin PS1 ya game yang disediakan ya hanya bajakan saja.
Harga game original yang mahal bagi saya saat itu dan juga sulitnya akses membeli game original, dan mudahnya akses untuk game bajakan membuat saya mau tidak mau bermain bajakan.
Lagipula, budaya bermain game original tidaklah ada di lingkungan saya saat itu, semua bermain bajakan.
Ketika lulus SMA, saya punya PS3 dan mencoba bermain game original, disebabkan PS3 saya tidak sengaja ter-update ke official firmware, yang menyebabkan mau tidak mau saya ganti haluan ke original.
Sebenarnya bisa saja sih saya membawa PS3 itu ke toko game terdekat dan minta di-jailbreak lagi, namun karena alasan idealisme, saya mencoba untuk bermain game original.
Setelah bermain game original, ternyata saya cenderung nyaman bermain original dikarenakan alasan-alasan tertentu.
Berikut alasannya kenapa saya sekarang bermain original dan kenapa saya (dulu) bermain game bajakan.
Original
Selalu mendapat update dan patch terbaru
Untuk orang-orang seperti saya, yang selalu menginginkan update terbaru pada semua gadget, yang selalu membuka semua notifikasi, sangatlah gatal apabila terdapat update terbaru namun saya tidak bisa mendapatkannya.
Saya bukan tipe orang yang berkata, “Ah nanti saja updatenya, toh yang ini juga ga bermasalah.”.
Apabila ada update, maka wajib hukumnya untuk mengupdate. Ini seperti suatu obsesi barangkali yah,
Saya sendiri curiga kalau developer game sengaja membuat gamenya tidak sempurna ketika awal-awal dirlis, dengan tujuan hanya gamer original saja yang bisa mendapatkan patch, sehingga membuat yang bajakan meringis dan memperbesar kemungkinan mereka pindah haluan ke original.
Bisa bermain online
Berhubung saya terlanjur jadi seorang Trophy Hunter, maka online bisa dikatakan wajib.
Saya tidak begitu senang dengan permainan online, namun hampir semua game mempunyai trophy yang mengharuskan pemainnya untuk bermain online.
Mau tidak mau bermain online merupakan kewajiban bagi saya.
Dan kalau kalian juga bermain online, jangan lupa pastikan paket data cukup dengan mengisi di Sepulsa.
Garansi tetap utuh
Yang ini lebih ke masalah teknis.
Dengan bermain game original tanpa menggunakan custom firmware, maka garansi konsol anda akan tetap utuh.
Yang ini lebih ke faktor keamanan saja sih, buat jaga-jaga.
Tidak takut hang atau nge-brick
Kalau anda bermain game original, bisa dipastikan 99.99% game yang dimainkan tidak akan nge-hang (dengan catatan kondisi disc sangat mulus).
Kualitas produksi menjadi faktor penyebab hal ini.
Kalau bermain bajakan kadang ada saja disc yang jelek sehingga anda pun bingung, yang jelek ini disc-nya atau optiknya?
Proses membajak suatu konsol pun tidak melulu mulus, ada resiko konsol tersebut nge-brick dan akhirnya akan lebih rumit lagi memperbaikinya.
Bisa jadi koleksi
Buat saya yang bersifat perfeksionis dan kalau punya apapun harus lengkap, maka bermain original mampu menyenangkan hati saya dari sisi memiliki.
Seorang kolektor tidak asal beli sembarang edisi game.
Ada kolektor yang membeli hanya CE saja, ada juga yang hanya membeli edisi Region 1 saja (saya contohnya).
Ada juga yang membeli hanya edisi regular saja (saya juga seperti ini).
Kalau bermain bajakan tidak ada yang bisa dikoleksi, masa mau nunjukkin ke orang-orang koleksi game bajakan?
Di mana kerennya coba?
Mungkin beberapa dari anda menganggap poin terakhir sangatlah absurd karena bersifat relatif.
Ya tapi memang bagi beberapa orang, mengoleksi adalah bagian dari hidupnya sehingga saya masukkan sebagai kelebihan.
Bajakan
Murah
Ga usah didebat, ini faktor paling utama. Titik.
Semisal game original murah (atau setidaknya terasa murah), maka bajakan bisa diprediksi tidak laku.
Alasan utama orang pakai bajakan tidak lain tidak bukan adalah karena murah.
Pembajakan hanya marak di negara-negara berkembang, yang notebene ekonominya tidak sekuat negara maju.
Di Amerika sana, kalau anda mau main game, ya udah tinggal beli aja. Selesai.
Game original bukan barang mewah.
Orang yang protes harga game mahal kalau bukan orang miskin ya orang yang tidak mampu menghargai usaha orang-orang di balik game tersebut.
Kustomisasi
Mungkin ada orang yang tidak puas dengan tampilan menu konsol yang begitu begitu aja semua seragam.
Mungkin ada juga yang ingin melakukan perubahan sehingga performa konsolnya meningkat.
Seperti contohnya CFW PSP yang mampu membuat PSP memainkan game langsung dari memory card-nya dan juga loading lebih cepat.
Hal ini jelas keuntungan, saya juga masih merasakannya.
PSP saya pakai CFW, namun saya tetap memiliki UMD asli dari game yang saya kopi ke MMC.
Namun makin ke sini perubahan pada performa tidak lagi terlalu signifikan dikarenakan para console maker selalu mengeluarkan update guna menambah stabilitas maupun meningkatkan performa konsol.
Mereka aktif mengeluarkan Firmware Update demi menjaga kenyamanan para penggunanya.
Poin-poin di atas murni merupakan pemikiran saya yang sudah tentu subjektif.
Mungkin lain cerita kalau saya tidak mampu membeli game original.
Mungkin saya akan cenderung mendukung bajakan disebabkan denial dalam diri saya.
Mungkin saya beruntung karena telah mendapat ‘pencerahan’.
Omong-omong, silakan tulis pendapat kalian tentang tema kali ini di kolom komentar di bawah.
Image Credit: